PENGATURAN JARINGAN PERUSAHAAN
Oleh : Abi
Zainur Muzakki (Klece, Kademangan, Blitar)
A. ROUTER & ROUTING
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3
(Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis
OSI. (Admin, 2011)
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan
dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing :
mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang
digunakan untuk melakukan routing trafik. (LITTLEUNYEGG, 2013)
B. KOMPONEN ROUTER BESERTA FUNGSINYA
1.
RAM
Fungsi utama RAM pada router adalah menyimpan konfigurasi yang
sedang berjalan (running configuration) dan sistem operasi IOS yang aktif,
menyimpan routing table, menangani cache ARP, menangani fast-swtiching cache,
menyediakan memori sementara utk konfigurasi file, menangani paket buffer,
mengelola antrian paket
2.
NVRAM (Non
Volatile RAM)
NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi start-up (start-up
configuration). Isinya akan tetap ada walaupun router kehilangan power. Ini
mungkin termasuk alamat IP (Routing protocol, Hostname dari router) (Admin, Komponen Router dan
Fungsinya, 2012)
3.
FLASH
MEMORY
Flash berguna untuk menyimpan IOS (Operating System Image). Memory
ini bisa menyimpan berbagai versi software IOS. Merupakan jenis EEPROM
(Electronically Erasable Programmable ROM), jadi walaupun router kehilangan
power, isinya tetap ada.
4.
ROM
ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk
mengatur proses dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS Image.
5.
INTERFACE
Interface
merupakan komponen eksternal dari suatu router. Gambar di atas memperlihatkan
interface standar yang dimiliki oleh sebuah router yang meliputi:
a)
Serial Ports,
terdiri dari Serial0 dan Serial1
b)
Fast Ethernet
Ports, pasti udah pada kenal semua
c)
Console Port,
port utk menghubungkan router dgn dunia luar, port ini akan terhubung ke serial
port di PC kita dengan menggunakan kabel Roll Over
d)
Auxiliary Port,
hampir sama dengan Console Port, dan tidak semua port ini dimiliki oleh router
e)
Power Switch,
untuk power
Untuk bisa terhubung ke router kita membutuhkan diantaranya sebagai
berikut :
a)
Port Console
b)
Port Aux
c)
Telnet
(Ethernet atau Serial Port)
Struktur dari
Router
C. MACAM – MACAM ROUTING
1. Static Routing
Static routing (Routing Statis) adalah
sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di
setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static
pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan
komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti
mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap
router yang berada di jaringan tersebut.
2. Dynamic Routing
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah
sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara
otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling
berhubungan antara router lainnya. (Admin, Pengertian,
Perbedaan Routing Static dan Routing Dynamic, 2013)
3. Perbedaan Routing Static &
Dynamic
Routing Statik
|
Routing Dinamik
|
Berfungsi pada protocol IP
|
Berfungsi pada inter-routing protocol
|
Router tidak dapat membagi informasi routing
|
Router membagi informasi routing secara otomatis
|
Routing table dibuat dan dihapus secara manual
|
Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis
|
Tidak menggunakan routig protocol
|
Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF
|
Microsoft mendukung multihomed system seperti router
|
Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX
|
D. KONFIGURASI ROUTING STATIC &
DYNAMIC PADA ROUTER CISCO
1. Konfigurasi Routing Static
Catatan : Fery, Kurniawan, Saputra PC terhubung
fastethernet0/0 ke PC1, PC2, PC3
` Fery –
Kurniawan = Serial 2/0
Kurniawan –
Saputra = Serial 3/0
Setting Fastethernet dan serial dengan cara CLI :
Router A : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router B : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router C : Fastethernet 0/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router A : Serial 2/0 :
Router#en
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router B : Serial 2/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router B : Serial 3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Router C : Serial 3/0 :
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config-if)#ex
Pada saat menghubungkan serial, router fery dengan serial 2/0 dan
kurniawan serial 2/0, hal ini harus 1 Jaringan namun harus berbeda hostnya
dengan catatan harus membedakan IP kelasnya. Saya setting seperti diatas agar
mudah mengingatnya.
Setelah selesai setting Router, Kini setting PC1, PC2, dan PC 3
Fastethernet ( Default Gateway) pada PC 1 Harus diisi dengan IP
Fastethernet Router Fery karena PC 1 Terhubung secara langsung ke Router Fery.
Begitupun PC 2 dengan Kurniawan, PC3 dengan Saputra.
Setting IP :
PC 1
PC 2
PC 3
Setelah selesai, kini tinggal Setting IP Route (RIP)
Pada RIP Versi-1, tidak mengenal dengan namanya subnet mask tapi
nanti pada Versi-2 sudah mengenal Subnet Mask
Network pada RIP diisi dengan IP Serial dan Fastethernet yang
ada didalam router itu sendiri, dengan Host Terkecil yaitu diisi dengan 0.
Contohnya : di Router Fery terdapat 2 IP yaitu :
f0/0 : 192.1.1.1 lalu diisi dengan 192.1.1.0
S2/0 : 10.1.1.1 lalu diisi dengan 10.1.1.0
Setelah itu kini kita setting IP Route RIP. Masukkan perintah
seperti dibawah :
Setting IP Route A :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Setting IP Route B :
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0
Setting IP Route C :
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0
Setelah selesai kita coba tes dengan ping di PC. Kita ambil PC3
mengeping IP Fastethernet pada PC 1, dan PC 2.
2. Konfigurasi Routing Static
Kali ini kita beri nama Router 0 adalah “Sterling“,Router
1 adalah “Hoboken“,dan Router 2 adalah “Waycross“
kita bisa memberi nama router tersebut
melalui config>global setting>display name
selain itu kita juga bisa mengganti
nama hostname (config>global setting>hostname) sesuai yang
kita inginkan,disini kita beri nama sama dengan nama router diatas.
1. Sterling (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Sterling>en
// enable
Sterling #conf t //configure terminal
Sterling (config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke
switch
Sterling (config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0
//setting IP dan subnet mask
Sterling (config-if)#no shut //mengaktifkan
setting diatasnya
Sterling
(config-if)#ex //exit
Sterling (config)#
Sterling (config)#int s2/0 //setting interface
serial di Sterling
Sterling (config-if)#ip add 172.16.2.1255.255.255.0
Sterling (config-if)#no shut
Sterling (config-if)#ex
2. Hoboken (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Hoboken >en
Hoboken #conf t
Hoboken (config)#int fa0/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#ex
Hoboken (config)#
Hoboken (config)#int s2/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#ex
Hoboken (config)#
Hoboken (config)#int s3/0
Hoboken (config-if)#ip add 172.16.4.1255.255.255.0
Hoboken (config-if)#no shut
Hoboken (config-if)#e
3. Waycross (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Waycross >en
Waycross #conf t
Waycross (config)#int fa0/0
Waycross (config-if)#ip add 172.16.5.1255.255.255.0
Waycross (config-if)#no shut
Waycross (config-if)#ex
Waycross (config)#
Waycross (config)#int s2/0
Waycross (config-if)#ip add 172.16.4.2255.255.255.0
Waycross (config-if)#no shut
Waycross (config-if)#ex
Bagaimana mudah bukan? Tunggu dulu kita belum selesai
settingnya. Kita perlu setting routingnya, yang diatas itu hanya setting
masing-masing router. INGAT! Routing berbeda dengan router. (Admin, KONFIGURASI ROUTING STATIK DENGAN PACKET TRACER, 2013)
SETTING ROUTING
Sterling:
Sterling (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Sterling (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.2.2
Hoboken :
Hoboken (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Hoboken (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Hoboken (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2
Waycross:
Waycross (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Waycross (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Memberi IP pada masing-masing PC
a)
Klik image PC
b)
Klik Tab
Desktop
c)
Pilih IP Configuration
d) Ulangi hingga PC5
Kalau Ingin Copas Dari Blog Ini Mohon Izin dengan Chat dan Komentar Di Bawah Ini, Karena Hanya untuk Postingan Ini Saya Di Marahin MAMA Tersayang.
Klik Untuk Copas dan Melihat Artikel Secara Keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2011, May 11). Pengertian dan Cara Kerja
Router - Catatan Teknisi. Diambil kembali dari Catatan Teknisi:
www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html
Admin. (2012, October 10). Komponen Router dan
Fungsinya. Diambil kembali dari SanTekno:
http://santekno.blogspot.co.id/2012/10/komponen-router-dan-fungsinya.html#popup
Admin. (2013, january 01). Pengertian, Perbedaan
Routing Static dan Routing Dynamic. Diambil kembali dari SanTekno:
http://santekno.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-perbedaan-routing-static-dan.html#popup
Admin. (2013, 11 11). KONFIGURASI ROUTING STATIK
DENGAN PACKET TRACER. Diambil kembali dari deenugraha:
https://deenugraha.wordpress.com/about/konfigurasi-routing-statik-dengan-packet-tracer/
Kurniawan, F. (2014, September 09). CARA SETTING
ROUTING DINAMIS (RIP) DI CISCO PACKET TRACER. Diambil kembali dari Fery
Blog:
http://siiferysaputra.blogspot.co.id/2014/09/cara-setting-routing-dinamis-rip-di.html
LITTLEUNYEGG. (2013, Maret 05). Pengertian routing,
Fungsi & Jenisnya. Diambil kembali dari blognyaunyegg:
https://blognyaunyegg.wordpress.com/2013/03/05/pengertian-routing-fungsi-jenisnya/
ABOUT ME
“Always Be The Best”
Nama : Abi Zainur Muzakki
TTL : Blitar, 30 Juni 1998
Alamat : Rt.03 / Rw.06, Dsn. Klece, Kec. Kademangan, Kel. Kademangan , Blitar, Indonesia.
Sekolah : SMK ISLAM 1 BLITAR.
Facebook : https://www.facebook.com/abizainurmuzakki
0 komentar:
Post a Comment