BAB III MEMAHAMI TROUBLESHOOTING LAPISAN NETWORK JARINGAN
A. Troubleshooting pada Jaringan WAN
1. Permasalahan pada jaringan dan cara memperbaikinya
Setalah membangun sebuah jaringan LAN, MAN atau yang lainnya pasti tidak luput dari permasalahan yang sering muncul dan kebanyakan kita mengalaminya, Namun permasalahan tersebut bisa diatasi dengan cara atau hal yang mudah, asalkan kita tahu kerusakan apa yang sedang terjadi pada jaringan yang kita bangun
A. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak.Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.
Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down.Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal.
Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet).
Down pada jaringan LAN disebabkan system dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet.
Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indicator-indikator yang dapat kita lihat Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen.
Indikasi kerusakan pada masing-masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. kerusakan pada Kabel dan konektor Jaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
Ø Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
Ø Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch.
Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
Ø Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server.Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable ,Jadi klik pada Lalu pilih lalu ceklist lalu apply. Selain itu mungkin sedang terjadi hang pada computer dan yang harus ditempuh adalah merestart komputer. Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya. Ganti dengan IP yang beda.
4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik pingà Run àcaranya adalah Klik start <> -t. misalnya ping 192.168.0.89.
Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudahterkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi dengan komputer lain.
5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter.
Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan mucul Local Area Connetion.
6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator pada konektor apakah sudah menyala atau belum.Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali, setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat.
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.
Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban yang lebih tinggi. Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase utilisasinya mencapai lebih dari 30% yang membuat jaringan menjadi sangat lambat.Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada collision domain yang sama. Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN.
Switch tidak menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
Bottlenecks
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck.Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time.
BAB IV MEMAHAMI TROUBLESHOOTING LAPISAN TRANSPORTASI JARINGAN LAN
A. Permasalahan lapisan transport
Masalah jaringan dapat timbul dari transportasi lapisan masalah pada router, terutama di tepi jaringan mana lalu lintas diperiksa dan dimodifikasi. Dua teknologi lapisan umumnya dilaksanakan transportasi adalah akses daftar kontrol (ACL) dan Network Address Translation (NAT), seperti yang ditunjukkan dalam Masalah yang paling umum dengan ACLs disebabkan oleh konfigurasi pantas, seperti ditunjukkan pada gambar 2. Masalah dengan ACLs dapat menyebabkan jika tidak bekerja sistem gagal. Ada beberapa daerah yang mana misconfigurations sering terjadi:
· Pilihan arus lalu lintas – misconfiguration router yang paling umum adalah menerapkan ACL untuk lalu lintas yang salah. Lalu lintas didefinisikan oleh kedua antarmuka router melalui yang lalu lintas adalah bepergian dan arah di mana lalu lintas ini bepergian. Sebuah ACL harus diterapkan ke antarmuka yang benar, dan ke arah lalu lintas benar harus dipilih untuk berfungsi dengan baik.
· Perintah akses kontrol entri – entri di ACL harus dari spesifik untuk umum. Meskipun ACL mungkin memiliki entri khusus mengizinkan arus lalu-lintas tertentu, paket pernah cocok entri jika mereka ditolak oleh lain entri sebelumnya dalam daftar. Jika router menjalankan ACLs dan NAT, urutan di mana setiap teknologi ini diterapkan untuk arus lalu lintas penting. Lalu lintas masuk diproses oleh inbound ACL sebelum diproses oleh lalu lintas NAT. Outbound luar di-dalam diproses oleh ACL keluar setelah diproses oleh dalam di-luar NAT.
· Implisit menyangkal semua – ketika keamanan yang tinggi tidak diperlukan pada ACL, elemen kontrol akses implisit ini dapat menjadi penyebab misconfiguration ACL.
· Alamat dan masker wildcard IPv4 – kompleks IPv4 wildcard masker memberikan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi, tetapi lebih tunduk pada kesalahan konfigurasi. Contoh topeng wildcard kompleks menggunakan alamat IPv4 10.0.32.0 dan wildcard topeng 0.0.32.15 untuk memilih host pertama 15 alamat baik 10.0.0.0 jaringan atau 10.0.32.0 jaringan.
· Pilihan protokol transport-layer – saat mengkonfigurasi ACLs, sangat penting bahwa hanya protokol lapisan transport benar ditentukan. Banyak administrator jaringan, ketika Zhi arus lalu-lintas tertentu menggunakan TCP port atau UDP port, mengkonfigurasi keduanya. Menentukan kedua membuka sebuah lubang melalui firewall, mungkin memberikan penyusup avenue ke jaringan. Itu juga memperkenalkan elemen tambahan ke ACL, sehingga ACL memakan waktu lama untuk proses, memperkenalkan latensi lebih ke dalam jaringan komunikasi.
· Sumber dan tujuan Port – benar mengontrol lalu lintas antara dua host memerlukan elemen kontrol akses simetris untuk ACL inbound dan outbound. Alamat dan port informasi untuk lalu lintas yang dihasilkan oleh sejumlah menjawab adalah cerminan dari informasi alamat dan port untuk lalu lintas yang dihasilkan oleh tuan rumah memulai.
· Penggunaan kata kunci didirikan – kata kunci didirikan meningkatkan keamanan yang disediakan oleh ACL. Namun, jika kata kunci diterapkan secara tidak benar, hasil yang tidak diharapkan dapat terjadi.
· Protokol jarang – salah dalam mengonfigurasi ACLs sering menyebabkan masalah untuk protokol selain TCP dan UDP. Jarang protokol yang mendapatkan popularitas adalah VPN dan enkripsi protokol.
Kata kunci log adalah perintah yang berguna untuk melihat ACL operasi pada entri ACL. Kata kunci ini menginstruksikan router untuk menempatkan sebuah entri di log sistem setiap kali entri kondisi yang cocok. Acara log termasuk rincian paket yang cocok elemen ACL. Kata kunci log sangat berguna untuk pemecahan masalah dan juga menyediakan informasi tentang intrusi upaya diblokir oleh ACL.
Chapter 9: Troubleshooting the Network 9.2.2.5 Transport Layer Troubleshooting – NAT for IPv4
Ada beberapa masalah dengan NAT seperti tidak berinteraksi dengan layanan seperti DHCP dan tunneling. Ini dapat termasuk NAT misconfigured di dalam, NAT di luar, atau ACL. Isu-isu lain termasuk interoperabilitas dengan teknologi jaringan lainnya, terutama mereka yang mengandung atau memperoleh informasi dari pengalamatan jaringan host dalam paket. Beberapa teknologi tersebut meliputi:
· Bootp dalam sistem operasi dan DHCP – protokol kedua mengelola otomatis penugasan alamat IPv4 kepada klien. Ingat bahwa paket pertama yang mengirim klien baru adalah sebuah paket IPv4 siaran DHCP-permintaan. Paket DHCP-permintaan memiliki sumber alamat IPv4 0.0.0.0. Karena NAT memerlukan yang berlaku tujuan dan sumber alamat IPv4, bootp dalam sistem operasi dan DHCP dapat mengalami kesulitan beroperasi router menjalankan statis atau dinamis NAT. mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.
· DNS dan menang – karena router menjalankan dinamis NAT berubah hubungan antara bagian dalam dan luar alamat secara teratur sebagai tabel entri berakhir dan diciptakan kembali, server DNS atau menang di luar NAT router tidak memiliki representasi akurat jaringan di dalam router. Mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.
· SNMP – mirip dengan paket DNS, NAT tidak mampu mengubah menangani informasi yang disimpan dalam payload data paket. Karena ini, SNMP manajemen Stasiun pada satu sisi NAT router mungkin tidak dapat menghubungi agen SNMP di sisi lain NAT router. Mengkonfigurasi fitur penolong IPv4 dapat membantu memecahkan masalah ini.
· Tunneling dan enkripsi protokol – enkripsi dan tunneling protokol sering memerlukan bahwa lalu lintas bersumber dari TCP atau UDP port tertentu, atau menggunakan protokol lapisan pengangkut yang tidak dapat diproses oleh NAT. Sebagai contoh, protokol IPsec tunneling dan generik protokol enkapsulasi routing yang digunakan oleh implementasi VPN tidak dapat diproses oleh NAT.
Catatan: DHCPv6 dari sebuah IPv6 klien dapat diteruskan oleh router menggunakan ipv6 dhcp relay perintah.
BAB V MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN SESI JARINGAN LAN
A. Fungsi lapisan Session
Lapisan session berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
LAPISAN SESI
Lapisan sesi memungkinkan sesi penetapan antara proses yang berjalan di Stasiun berbeda. Menyediakan:
· Penetapan sesi, pemeliharaan dan penghentian: memungkinkan dua proses aplikasi pada mesin yang berbeda untuk membuat, menggunakan dan mengakhiri sambungan, disebut sesi.
· Sesi dukungan: melakukan fungsi yang mengizinkan proses ini berkomunikasi melalui jaringan, melakukan keamanan, pengenalan nama, log, dan sebagainya.
Session layer berfungsi untuk menetapkan, mengatur dan menghentikan sesi pengiriman data, session layer juga berguna untuk melayani presentation layer (lapisan ke 6)
Aplikasi yang ada pada session layer :
RPC (Remote Procedur Cell) protocol yang menyediakan mekanisme client / server pada sistem opersi windows NT
NFS (Network File System) di bangun oleh sun microsistem dan di gunakan oleh workstation TCP/IP dan unix agar dapat mengakses remot resource.
OS dan penjadwalan suatu aplikasi
protocols yang bekerja :
*NetBIOS (Network Besic Input Otput System) BIOS jaringan standar
*Names Pipes
*Mail Slots
*RPC ( Remote Procedur Call ) prosedur pemanggilan jarak jauh.
*SOCKET, Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
beberapa fungsi dari session layer :
mempertahankan data dari berbagai aplikasi yang di gunakan.
BAB VI MEMAHAMI TROUBLESHOOTING LAPISAN PRESENTASI JARINGAN LAN
A. Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Berfungsi untuk menetralisasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirector (redirector software). Presentation layer lebih cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung jawab spesifik:
Translasi.
Enkripsi.
Kompresi.
Presentation layer adalah lapisan ke enam dari tujuh lapisan yang fungsinya untuk bertanggung jawab di mana data di cek dan di format sebelum data di kirim dan sampai ke aplication layer.
Aplikasi yang bekerja di dalam presentation layer:
PICT,TIFF,JPEG merupakan format data untuk aplikasi berupa gambar (image)
MIDI, MPEG,dan quicktime merupakan format data untuk aplikasi sound & movie.
ASCII merupakan format data untuk informasi dalam bentuk texs.
contoh dari presntation layer :
gateway
protocolsyang bekerja :
SMPTP (SIMPEL MAIL TARNSFER PROTOCOL)
Fungsi untuk pertukaran mail
SNMP ( SIMPEL NETWORK MANEGEMENT PROTOCOL)
Fungsi untuk menejemen jaringan.
*TELNET protocol yang di gunakan untuk akses remote masuk ke suatu host data berjalan berupa text.
*TFTP (Trivial FTP) protokol untuk transfer file
beberapa fungsi dari presentaion layer:
-bagaimana data di presentasikan
-type data, enkripsi, visual image, dll.
BAB VII MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN APLIKASI JARINGAN LAN
A. Application layer (Lapisan aplikasi)
Berfungsi sebagai antar muka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, & NFS.
Daftar Istilah
· Jaringan kerja (network): Hubungan komunikasi satu sama lainnya antara dua atau lebih alat sehingga membentuk suatu sistem.
· Terminal: setiap titik dimana data dapat masuk atau keluar dari sistem.
· Crosstalk: sebuah fenomena dimana signal transmisi pada sebuah sirkuit atau saluran, menciptakan efek mengganggu terhadap signal transmisi pada sirkuit atau saluran lainnya.
· Noise signal: kesalahan pada signal berguna dalam mentransmisikan informasi yang diakibatkan gangguan acak dari suatu energi, baik energi natural ataupun buatan manusia
· Interferensi: interaksi antar gelombang di dalam suatu wilayah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan.
BAB VIII MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN FISIK JARINGAN WAN
A. Phisycal Layer/ lapisan fisik
Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya. Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam
lapisan fisik ini adalah :
· Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka. Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0
· atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
· Data rate (laju data).
· Sinkronisasi bit. Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-point atau point-to-multipoint configuration.
· Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
· Moda transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode.
BAB IX MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN DATA LINK JARINGAN WAN
A. PENGERTIAN DATA LINK
Data link adalah medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika suatu prosedur data link control dipakai.
1. MASALAH RANCANGAN DATA LINK LAYER
Data link layer memiliki beberapa fungsi spesifik. Fungsi-fungsi ini meliputi penyediaan interface layanan-layanan baik bagi network layer, penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame, hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi dan pengaturan aliran frame sehingga receiver yang lambat tidak akan terbanjiri oleh pengirim yang cepat.
Layanan yang disediakan bagi network layer Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer. Layanannya yang penting adalah pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.
2. LAYANAN YANG DISEDIAKAN BAGI NETWORK LAYER
Fungsi data link layer adalah menyediakan layanan bagi network layer, yaitu pemindahan data dari network layer di mesin sumber ke network layer di mesin yang dituju. Tugas data link adalah mentransmisikan bit-bit ke mesin yang dituju, sehingga bit-bit tersebut dapat diserahkan ke network layer.
TIGA LAYANAN DARI DATA LINK LAYER
1. Layanan Unacknowledged Connectionless
Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame. Bila sebuah frame hilang sehubungan dengan adanya noise, maka tidak ada usaha untuk memperbaiki masalah tersebu di data link layer. Jenis layanan ini cocok bila laju error sangat rendah, sehingga recovery bisa dilakukan oleh layer yang lebih tinggi. Layanan ini sesuai untuk lalu lintas real time, seperti percakapan, dimana data yang terlambat dianggap lebih buruk dibanding data yang buruk. Sebagian besar LAN menggunakan layanan unacknowledgment connectionless pada data link layer.
2. Layanan Acknowledged Connectionless
Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi setiap frame dikirimkan secara independent dan secara acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima dengan baik atau tidak. Bila ternyata belum tiba pada interval waktu yang telah ditentukan, maka frame akan dikirimkan kembali, mungkin saja hilangnya acknowledgment akan menyebabkan sebuah frame perlu dikirimkan beberapa kali dan akan diterima beberapa kali juga. Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran unreliablem, seperti sistem tanpa kabel.
3. Layanan Acknowledged Connection Oriented
Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel. Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data mengalami tiga fase (tahap) :
- Fase I koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin menginisialisasi variabel-variabel dan counter yang diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah diterima dan mana yang belum.
- Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.
- Fase III koneksi dilepaskna, pembebasan variabel, buffer, dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga berlangsungnya koneksi.
Karena jarak dan peralatan, pengiriman informasi, dapat mengalami perubahan atau melemah. Umumnya interferensi listrik. Kesalahan timbul dalam bentuk burst yaitu lebih dari satu bit terganggu dalam satu satuan waktu.
FUNGSI DATA LAYER
· Penyediaan interface layanan yang baik bagi network layer
· Penentuan pengelompokkan bit dari phisichal layer ke dalam frame
· Mengurusi masalah error transmisi
· Pengaturan aliran frame pada penerima yang lambat dan pengirim yang cepat
FUNGSI SPESIFIK LAYER
Secara umum layer ini mengonversikan data dalam bentuk data frame dan bit. Secara spesifik layer ini memiliki beberapa fungsi, yakni:
1. Mengubah paket ke dalam bit 1 atau 0 (biner) pada mesin pengirim dan mengembalikan bit-bit ke dalam paket pada mesin penerima.
2. Menangani frame data di antara Network layer dan Physical layer.
3. Menerima paket data dari Physical Layer (ke dalam frame data) kemudian dihantarkan ke Network layer.
4. Bertanggung jawab atas keutuhan frame yang ditransfer ke komputer lain dengan melintasi Physical layer.
5. Menetapkan metode yang diperlukan untuk mentransmisikan dan menerima data dalam jaringan; bisa terdiri atas kabel, device yang digunakan untuk menghubungkan NIC ke kabel, signaling yang menghantarkan dan menerima data, serta kemampuan mendeteksi sinyal eror dalam media jaringan.
BAB X MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN NETWORK JARINGAN WAN
A. Network Layer / Lapisan Network
Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan konsep sourcetodestination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah:
1. Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing
untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar jaringan / network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
2. Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringan tertentu menuju device lain pada jaringan yang lain.
4. Transport Layer / Lapisan Transport
Lapisan transpor bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (endto-end) daripada jenis message tertentu. Tanggung jawab spesifik lapisan transpor ini adalah:
1. Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transpor ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-to-destination dari computer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki Alamat / address tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.
2. Segmentation dan Reassembly. Sebuah message dibagi dalam segmen-segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transpor untuk merakit/reassembly segmen -segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
3. Connection control. Lapisan transpor dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.
4. Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transpor bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
5. Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
BAB XI MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN TRANSPORTASI JARINGAN WAN
A. Transport Layer (Lapisan Transport)
Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket di terima dengan sukses (unknown ledgement) & menstranmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang ditengah jalan. Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket dihantar dengan benar. Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah :
· Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-todestination dari Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada pengiriman jenis pesan (message) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap pesan yang berlainan, aplikasi harus memiliki alamat (address) tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.
· Segmentation dan reassembly. Sebuah pesan (message) dibagi dalam segmen- segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki nomor urut (sequence number). Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit (reassembly) segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
· Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.
· Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
· Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
BAB XII MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN SESI JARINGAN WAN
TROUBLE SHOOTING Adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris yang merujuk ke sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah.
Trouble Shooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Trouble shooting pada umumnya digunakan berbagai bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan pelistrikan.
Cara mengetahui trouble shooting WAN adalah sebagai berikut :
· Monitoring Koneksi
Adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan test koneksi atau ping anata monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahu bila koneksi terputus
· Monitoring Traffic
Adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan
· Simple Network Manajem Protocol
Adakah salahsatu managerial operational yang berfungsi untuk mengatur dan mengontrol koneksi jaringan tersebut
· Remote Monitoring
Adalah sebuah managerial kontroling yang bisa mengakses sepenuhnya koneksi internet tersebut.
· Metode Troble Shooting
Merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada jaringan.
· Devide and Conguer
Adalah strategi pemecahan masalah yang besar dengan cara melakukan pembagian masalah yang besar tersebut menjadi beberapa bagian yang lebih kecil secara recursif
· Tool Software
Adalah salahsatu software yang berfungsi untuk mengetahui ada atau tidakadanya jaringan internet
· PING (Pacet Internet Groper)
Adalah sebuah program utilittas yang digunakan untuk memeriksa jaringan yang berbasis teknologi transmision control protocol atau internet protocol (TCP/IP)
· Tracket
Adalah server pusat yang mengumpulkan informasi mengenai jumlah seeder dan leecher
· Telnet (Telecomucation Network)
Adalah sebuah protocol yang digunakan dikoneksikan internet atau local area network
· Netstat (nettwork statistic)
Adalah program berbasis teks yang berfungsi untuk memantau koneksi jaringan pada suatu komputer.
· ARP (Adress Resulution Protocol)
Merupakan suatru bentuk protocol untuk lapisan tranfer data yang bekerja pada lapisan osi kedua
· IPConfing
Protocol suit yang bertanggung jawab dalam melakukan resolusi alamat ip kedalam alamat media akses kontrol (mac adress)
· Tool SNMP
Sebuah protocol standard manajemen jaringan pada aplication layer tcp/ip supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jarinbgan bisa dikirim menggunakan tcp/ip
BAB XIII MEMAHAMI TROBLESHOOTING LAPISAN PRESENTASI JARINGAN WAN
A.Monitoring Koneksi
Salah satu bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses user login ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau jika tidak bagian jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau efisien dalam memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat daftar alamat IP host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi, program akan memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan cara yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi router, switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Test ping hanya mengatakan bahwa koneksi down, tetapi tidak mengetahui di mana yang mengalami down.
Memeriksa semua host pada WAN dengan menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan banyak resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan dan host memakan resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa host, server, router, dan switch yang penting untuk memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan memberikan data yang sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi, cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain yang tersedia.
Monitoring Traffic
Monitoring traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh lebih canggih dan dapat melihat traffic paket yang sebenarnya serta membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program tersebut tidak hanya mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.
Simple Network Management Protocol
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.
Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang “tidak konvensional” juga bisa diatur sepanjang mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity. SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut managed nodes atau network management station.
SNMP entity pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent: yang merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB): yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.
Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya membuat suatu perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware terpisah. Ia bisa berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP entity pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes. SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada managed nodes mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan dikirim. SNMP application berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada masing-masing SNMP agent.
Remote Monitoring (RMON)
Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network management station (NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. SNMP Agent juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk memberitahu management station ketika terjadi suatu event tertentu. Model ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari SNMP agent yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka untuk melakukan tugas manajemen jaringan.
Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa, administrator sering kali menggunakan hardware khusus bernama network analyzer, monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau event yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap ketika ada sesuatu yang penting.
Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON). RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda kadang-kadang akan melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protocol yang terpisah—ia tidak melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP, dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.
Metode Troubleshooting
Troubleshooting jaringan merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer merupakan metode paling berhasil untuk troubleshooting jaringan.
User pada jaringan Anda menelepon help desk untuk memberitahukan bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke Internet. Help desk mengisi form error report dan memberikannya kepada Anda, bagian network support. Anda menelepon dan berbicara kepada user dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang selalu mereka lakukan untuk ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa komputer user telah di-upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa driver jaringan komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke komputer tersebut dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar, sehingga Anda mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah mengecek apakah kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan kemudian mencoba mem-ping server kembali.
Selanjutnya Anda ping 192.168.9.1, alamat loopback komputer. Ping berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan adanya masalah antara komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda kemudian memutuskan bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen jaringan tersebut. Ada komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja sebelahnya, maka Anda mem-ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini mengeliminasi server, backbone, dan koneksi server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution facilities) dan memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan mencoba mem-ping server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas pencarian Anda sampai pemasangan kabel atau patch kabel
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.
Divide and Conquer
Misalkan Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik, tetapi ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah membagi jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa keduanya masih beroperasi dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan benar.
Jika jaringan masih berfungsi, masukkan masing-masing segmen sampai seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi terakhir yang ditambahkan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, kemudian periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda telah menemukan perangkat yang menjadi penyebab masalah.
Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, mungkin saja perangkat tersebut terhubung dengan perangkat yang bermasalah pada jaringan sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda harus mengulangi proses yang dilakukan sebelumnya.
Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi perangkat yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika jaringan berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal. Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.
Jika jaringan masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda telah menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, bandingkan kedua host cari tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan konflik ini, Anda akan bisa menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam jaringan dan akan berfungsi secara normal.
Tool Software
Bersama dengan proses yang diuraikan sebelumnya, ada tool software bagi administrator jaringan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah konektivitas jaringan. Tool ini dapat membantu dalam troubleshooting Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network. Kita akan lihat perintah yang tersedia pada sebagian besar software client. Perintah ini meliputi Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan Ipconfig (WinIPcfg)
Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]].
TOOL SNMP
Banyak tool manajemen jaringan yang menggunakan SNMP untuk mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya adalah:
· SNMP Graph—Mengumpulkan data dan membuat grafik secara real-time.
· SNMP Sweep—Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat pada setiap segmen jaringan.
· IP Network Browser—Melakukan pencarian yang komprehensif terhadap berbagai data jaringan.
· SNMP Brute Force Attack—Menyerang suatu alamat IP dengan query SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string read-only dan read-write.
· SNMP Dictionary Attack—Menggunakan kamus para hacker untuk menyerang perangkat jaringan.
· Network Sonar—Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan hasilnya dalam
database.
TIPS
Troubleshooting Jaringan
terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte.
Nama field
Ukuran
Keterangan
Source Port
2 byte (16 bit)
Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam header IP dan field Source Port dalam field header TCP disebut juga sebagai source socket, yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen dikirimkan. Lihat juga Port TCP.
Destination Port
2 byte (16 bit)
Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana segmen akan dikirimkan.
Sequence Number
4 byte (32 bit)
Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen.
Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1.
Acknowledgment Number
4 byte (32 bit)
Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si penerima pada pengiriman selanjutnya.
Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1.
Data Offset
4 bit
Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header Length dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
Reserved
6 bit
Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
Flags
6 bit
Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).
Window
2 byte (16 bit)
Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow control.
Checksum
2 byte (16 bit)
Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan payload-nya). Nilai field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
Urgent Pointer
2 byte (16 bit)
Menandakan lokasi data yang dianggap "urgent" dalam segmen.
Options
4 byte (32 bit)
Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan menggunakan field Data offset.
d. NCP (Network Control Protocol), untuk menetapkan dan mengkonfigurasi protokol jaringan lapisan yang berbeda.
B. Pemecahan masalah (troubleshooting ) LAN
1. Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
· Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
· Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
· Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon.
Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
Struktur DNS
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level.
Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode.
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
com : Organisasi Komersial
edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil : Organisasi pemerintah militer
num : No telpon
arpa : Reverse DNS
xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
· Resolvers mengirimkan queries ke name server
· Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
· Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
2. Net bios
NetBIOS (singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: Network Basic Input/Output System) adalah sebuah spesifikasi yang dibuat oleh International Business Machine (sebenarnya dibuat oleh Sytek Inc. untuk IBM) dan Microsoft yang mengizinkan aplikasi-aplikasi terdistribusi agar dapat saling mengakses layanan jaringan, tanpa memperhatikan protokol transport yang digunakan. Versi NetBIOS paling baru adalah NetBIOS versi 3. Implementasi versi awal dari NetBIOS hanya mengizinkan jumlah node yang terhubung hingga 72 node saja. Versi-versi selanjutnya memperluas jumlah node yang didukung hingga ratusan node dalam sebuah jaringan. NetBIOS yang berjalan di atas protokol TCP/IP (NetBIOS over TCP/IP) didefinisikan dalam RFC 1001, RFC1002, dan RFC 1088.
Fungsi NetBIOS
1. Naming Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama.
2. DataGram Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya pengiriman paket, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming services.
3. Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paket dapat dipantau dan dikenal
Sumber : http://vkuro1127.blogspot.co.id/2016/02/troubleshooting-jaringan.html
Sumber : http://vkuro1127.blogspot.co.id/2016/02/troubleshooting-jaringan.html
0 komentar:
Post a Comment