Download File Via Word
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ideologi pertama kali diciptakan oleh seorang filsuf Prancis
yang bernama Destutt de Tracy pada tahun 1796. Ideologi itu sendiri berasal
dari bahasa Yunani dari kata ”eidos” yang artinya membentuk.
Pancasila sebagai ideologi Pancasila mengandung
pengertian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu
yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia dan
menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan ideologi ?
2.
Apa
peran Pancasila sebagai ideologi negara ?
3.
Apa
peranan ideologi bagi suatu negara ?
4.
Bagaimana
urgensi Pancasila sebagai ideologi negara ?
5.
Apa
Perbedaan Ideologi Pancasila dengan
Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Sekularisme ?
C.
Tujuan
Pembahasan
1.
Agar
mahasiswa mampu memahami pengertian dan peranan dari ideologi.
2.
Agar
mahasiswa mampu memahami perbedaan dari Ideologi Pancasila, Ideologi
Liberalisme, Ideologi Komunisme, dan Ideologi Sekularisme.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Istilah pertama kali diciptakan oleh seorang filsuf
Prancis yang bernama Destutt de Tracy pada tahun 1796. Ideologi itu sendiri
berasal dari bahasa Yunani dari kata ”eidos” yang artinya membentuk. Di samping
itu ada kata ”edien” yang artinya melihat. Kata ini kemudian diserap ke dalam
bahasa Inggris menjadi ”idea” yang berarti gagasan, konsep, pemikiran,
cita-cita. Dan “logos” artinya pengetahuan. Ideologi berarti pengetahuan
tentang ide-ide, keyakinan, gagasan dan cita-cita.
Berbagai macam pengertian tentang
ideologi, diantaranya :
1.
Ideologi
adalah ilmu tentang gagasan gagasan yang mampu menunjukkan jalan yang benar
menuju masa depan.
2.
Ideologi
adalah sekumpulan gagasan atau pandangan hidup (weltanschauung) mengenai
bagaimana sebuah bangsa diatur atau ditata demi mencapai tujuannya.
3.
Ideologi
adalah sekumpulan gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara
sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan
dalam kehidupan nyata.
B. Pancasila sebagai ideologi
Negara
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu ”Panca”
yang berarti lima dan ”Sila” yang berarti dasar. Pancasila berarti lima dasar
atau lima asas yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi Pancasila mengandung
pengertian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu
yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia dan
menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia.
Dengan demikian ideologi Pancasila merupakan ajaran,
doktrin, teori dan atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang
diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi petunjuk
dengan pelaksanaan yang jelas.
Pancasila sebagai tercantum dalam Pembukaan UUD 1945
memenuhi persyaratan sebagai suatu ideologi, karena Pancasila memuat ajaran,
doktrin dan atau gagasan (ide) bangsa Indonesia yang di yakini kebenarannya dan
disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya.
Selain sebagai ideologi negara, Pancasila juga
berperan sebagai ideologi terbuka. Ideologi terbuka mengandung pengertian
ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman yang ditandai adanya
dinamika secara internal.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama dalam
penerapannya yang berbetuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia
modern.
Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai
dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai
dasar yang dapat berubah sesuai dengan keadaan, dan nilai praksis berupa
pelaksanaan secara nyata yang sesungguhnya. Sekalipun demikian, perwujudan
ataupun pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praksis harus
tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
C. Peranan Ideologi Bagi Suatu Negara
1.
Menentukan
Eksistensi Negara. Tanpa ideologi, suatu negara akan kehilangan arah, tujuan,
dan strategi mewujudkan tujuannya.
2.
Memberi
Gambaran Mengenai Masyarakat Bangsa yang Akan Direalisasi. Ideologi menjadi
indikator keberhasilan negara dalam membangun masyarakatnya.
3.
Alat Pengikat dalam Mempersatukan Bangsa.
Ideologi dapat diterima oleh berbagai pihak karena didasarkan pada pemikiran
rasional dan sistematis.
4.
Kepastian
Tentang Masa Depan Bangsa. Ideologi berisi cita-cita dan harapan mengenai masa
depan bangsa dan negara.
5.
Patokan Bagi
Warga Berprilaku. Ideologi berisi nilai-nilai bagaimana semestinya warga
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6.
Pengendali
Konflik Sekaligus Integratif. Ajaran dan nilai-nilai dalam ideologi dapat
digunakan untuk mengendalikan konflik, baik yang terjadi dalam diri sendiri
maupu dengan orang lain. Sekaligus akan tercipta integrasi.
D. Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila
sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu
tantangan yang paling dominan adalah Globalisasai. Globalisasai merupakan era
keterhubungan antara suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga masyarakat
dunia lebih terbuka. Sastrapratedja menengarahi beberapa karakter sebagai
berikut :
a)
Berbagai
bangsa dan kebudayaan menjadi lebih terbuka terhadap pengaruh timbal balik.
b)
Pengakuan
akan identitas dan keanekaragaman masyarakat dalam berbagai kelompok dengan
pluralisme etnis dan religius.
c)
Masyarakat
yang memiliki ideologi dan sistem xnilai yang berbeda bekerjasama dan bersaing sehingga
tidak ada satupun ideologi yang dominan.
d)
Kebudayaan
global merupakan sesuatu yang khas secara utuh, tetapi tetap bersifat plural
dan heterogen.
e)
Nilai nilai
hak asasi manusia (HAM), kebebasan, demokrasi menjadi nilai nilai yang dihayati
bersama, tetapi dengan interpretasi yang berbeda-beda.
E.
Perbedaan
Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme, Komunisme, dan Sekularisme.
a)
Pancasila
adalah ideologi Bangsa Indonesia yang merupakan hasil penuangan atau pemikiran
seseorang atau sekelompok orang yang diangkat dari nilai – nilai
adat istiadat kebudayaan serta nilai
religius yang
terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila memberikan orientasi ke depan dan petunjuk bagi masyarakat
Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki dimensi – dimensi
idealitas, normatif, dan realitas.
b)
Liberalisme
merupakan paham yang memberikan penekanan kebebasan individu sehingga
kesejahteraan bukan menjadi tanggung jawab negara. Ideologi ini mengembangkan
prinsip yang mendasar yaitu :
1)
Pengakuan
terhadap hak hak asasi warganegara .
2)
Memungkinkan
tegaknya tertib masyarakat dan negara atas supremasi hukum .
3)
Memungkinkan
lahirnya pemerintah yang demokratis.
4)
Penolakan
terhadap pemerintah otoriter.
Contoh :
Amerika Serikat, Yunani, Rusia, Jerman.
c)
Komunisme
sebagai anti Kapitalisme menggunakan sistem Sosialisme sebagai alat kekuasaan
sebagai prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk
kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi sehingga
Komunisme juga disebut anti Liberalisme. Dalam Komunisme perubahan sosial
harus dimulai dari peran Partai Komunis. Jadi perubahan sosial dimulai dari
buruh, namun pengorganisasian buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah
dominasi partai.
Contoh :
Vietnam, Tiongkok, Kuba, Laos.
d)
Sekularisme atau sekulerisme secara garis besar adalah
sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah badan negara harus berdiri
terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme juga merujuk kepada anggapan
bahwa aktivitas dan penentuan manusia, teruatamanya yang polotis, harus
didasarkan pada apa yang dianggap sebagi bukti konkret dan fakta, bukan
berdasarkan pengaruh keagamaan.
Contoh :
Negara-negara yang umumnya dikenal sebagai sekulerisme diantaranya adalah
Canada, India, Perancis.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Ideologi berarti pengetahuan tentang ide-ide,
keyakinan, gagasan dan cita-cita.Pancasila sebagai ideologi mengandung
pengertian bahwa Pancasila merupakan ajaran, gagasan, doktrin, teori atau ilmu
yang diyakini kebenarannya dan dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia dan
menjadi pentunjuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment